Pada masa pandemi Covid-19 seluruh kegiatan pembelajaran anak di sekolah mau tidak mau dilakukan di rumah. Maka dari itu peran orang tua sangat besar dalam mendampingi kegiatan pembelajaran anak di rumah. Momen tersebut memberi kesempatan bagi orang tua untuk mempererat hubungan orang tua dan anak. Selain sekolah melalui daring, ada alternatif kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan aktivitas fisik daripada anak sibuk dengan gawainya. Salah satu diantaranya yaitu menerapkan permainan tradisional bersama keluarga di rumah.
Dr. Iswinarti, M.Si, kepala program studi Magister Psikologi UMM, menjadi salah satu pembicara pada Webinar Lembaga Kebudayaan UMM (14/05) dengan tema “Pembelajaran Daring Berbasis Budaya pada Siswa TK dan SD dalam Situasi Pandemi Covid-19”. Beliau menyampaikan bahwa permainan tradisional memiliki nilai-nilai karakter baik yakni performance character. Karakter-karakter tersebut ialah kemampuan problem solving, pantang menyerah, mengatur strategi, berkomunikasi, pengendalian diri, dan ketelitian. Selain itu, permainan tradisional juga bermanfaat untuk pembentukkan karakter moral, seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, hubungan sosial, dan kerja sama.
Dr. Iswinarti, M.Si. menambahkan bahwa perkembangan teknologi di era digital memungkinkan anak-anak untuk lebih banyak menghabiskan waktunya bermain permainan di gawai. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perkembangan anak dan secara potensial menimbulkan bahaya pada kesehatan fisik dan mental. Salah satu dampak negatif yang perlu diwaspadai yaitu timbulnya agresivitas akibat penggunaan yang berlebihan pada permainan di gawai.
Pada penelitiannya, Dr. Iswinarti, M.Si mengemukakan metode BERLIAN (Bermain-ExpeRiantial-LearnIng-ANak) memiliki beberapa fungsi untuk membantu anak menemukan pembelajaran dan makna dari pengalaman bermain yang dilakukan anak. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa permainan tradisional dengan metode BERLIAN dapat meningkatkan kompetensi sosial pada anak. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam metode BERLIAN yakni menetapkan nilai yang terkandung, mengajari aturan main, melakukan simulasi cara bermain, melakukan evaluasi, melakukan refleksi terhadap pengalaman anak saat bermain.
Pada Webinar kali ini beliau merekomendasikan beberapa permainan tradisional yang powerful dilakukan di rumah selama masa pandemi. Permainan tradisional tersebut yaitu Congklak lidi, Dakon, Bekelan, Engklek, dan Lompat tali. Orang tua dan anak dapat berkreasi dan berinovasi pada permainan-permainan tersebut yang memungkinkan dilakukan di rumah. Permainan tradisional dapat disosialisasikan sekolah kepada orang tua dan anak melalui penugasan. Kemudian, orang tua akan melaporkan aktivitas bermain tradisional anak saat di rumah. Dari komunikasi tersebut sekolah, dalam hal ini guru, dapat memberikan feedback kepada orang tua terkait perkembangan anak.